5.24.2013

perspektif


Banyak hal terjadi, banyak kejadian yang dialamin, banyak hal yang harus terpikir, banyak cerita yang didapat. Dari satu kejadian aja kita udah bakal kehilangan karbohidrat sekian persen hanya pada saat kita melamun. Dari satu kejadian aja juga kita bisa dapat berbagai versi cerita yang berbeda. Umumnya sih dua tapi seiring waktu semakin ke sini semakin lebih dari dua. Mana yang harus dipercaya, mana yang harus diyakinin. Lambat laun sebagai manusia biasa dengan IQ yang normal dan tidak memiliki kemampuan untuk menerawang suatu kejadian, kita menjadi manusia yang gak punya pendirian. Pagi ini berpendapat lajur A, nanti sore bisa setuju sama lajur B, mungkin hanya butuh waktu dua hari aja kita udah setuju dan berpendapat sama lajur H. Bagaimana dan berada di mana kita melihat suatu kejadian itu katanya menunjukkan kita seperti apa. Tapi kalau kita sendiri enggak tau harus menuju ke lajur yang mana kita harus gimana? Apa harus kita minta bantuin milih lajur yang benar seperti yang dilakuin sama dora dan boots? Apa emang istilah silent is gold itu memang benar banget ya. Tapi juga ada yang bilang kalau kita ikutan aturan main seperti itu kita cemen, cuma bisanya main aman aja. Tapi di sisi lain kita juga enggak mau jadi orang yang dipandang sok bijak walaupun kita senang juga diilang bijak, iya kalau beneran bijak kalau itu diproduksi dari kerja ng-asal gimana donk? 

Perspektif itu kalau berdasarkan definisi bukan orang seni kebanyakan artinya yah sudut pandang. Tergantung mau di sudut yang mana yang menurut kita benar, asal enggak gampang aja katut sana katut sini. Kalau kata iklan provider, ''Hidup itu mudah... ASAL...'' Sekarang aku mau bikin hal yang sama ah..,
''Perspektif dari mana aja itu enggak salah... ASAL..." Sering kali ketidaktauan arah tujuan bikin individu yang terkait terkesan mabuk walau enggak minum alkohol. Yah emang, gak perlu minum alkohol dan sekwanannya kalau pengen mabuk. Bingung mau memposisikan diri di sudut yang mana juga bisa bikin mabuk. Bahkan mabuk berasal dari banyak hal, makanya ada istilah; mabuk laut, mabuk harta, mabuk kepayang (nah lo kepayang itu asalnya bahannya dari apa). Mungkin semakin ke sini, kalian para pembaca semakin berpikir,''Mabuk kali yah nih orang nulis posting ginian?'' Yah bisa dibilang sih... Bukan berarti aku peminum minuman keras atau berakohol loh ya. Lagipula apa mahasiswa tingkat akhir itu mengalami  masa - masa lagi mabuk - mabuknya ya? Mabuknya karena harus minum minuman macam - macam; mulai skripsi, bagi yang single mungkin mulai frustasi dengan kesendiriannya dan mencari support tambahan untuk nyelesaiin kuliah, yang enggak single lagi repot - repotnya membagi cintanya (di luar orang tua dan keluarga) untuk pacar terus tugas akhir atau skripsi lalu dosen pembimbing kemudian tanggungan sks dan nilai setelah itu.. (mungkin kalau ada yang lain apa gitu), belum lagi kalau ditambah butuh biaya.

Well yah.. para pembaca tergantu anda berada di perspektif mana membaca postingan ini, yang jelas saya sebagai penulisnya sedang ketambahan mabuk yaitu; sangat mengantuk. Good luck then buat kalian semua!!!!

1 komentar: