1.11.2015

2014 Happiness Things

It's already 2015. Well yeah, time goes very fast I think. Nggak terasa aja sudah 2015. Perasaan baru dapat pekerjaan serius beberapa bulan yang lalu. Iya tepatnya Januari 2014, aku mendapatkan pekerjaan tetap pertamaku sebagai seorang lulusan sarjana. Namun bekerja di salah satu perusahaan biro travel di Surabaya hanya kurasakan setengah tahun saja. Setengah tahun bekerja di sana tentu saja aku belajar banyak hal. Tentang pekerjaan itu sendiri, karakter-karakter manusia, kedisiplinan, dan hal lain lagi. Memutuskan berhenti di pekerjaan lama, aku mendapatkan pekerjaan baru yang benar-benar sesuai dengan apa yang aku inginkan dahulu saat awal-awal lulus kuliah. Seorang guru, guru pra-sekolah tepatnya. Menjalani pekerjaan ini tak semudah kelihatannya. Meski sempat mendapatkan kendala dan cobaan di beberapa bulan awal, tapi aku sangat menikmatinya. Karena itulah pekerjaan, apa yang menjadi keputusanmu berarti kau siap menghadapi resiko yang ada. Apa yang kita lakukan sebagai manusia ya terus berdo'a dan berusaha. Mungkin apa yang ada di bayangan kalian adalah, menjadi guru pra-sekolah sangatlah menyenangkan. Bayangan itu jelas tidak dapat aku salahkan, karena benar adanya. Namun, di sisi lain ada beban berat yang kita bawa sebagai pendidik anak usia dini. Di mana akademik dan manner harus diajarkan dan diperkenalkan dengan seimbang. Jika anda mengerti maksutnya. Well yeah, I enjoy this jobI love being a teacher.

Sesuai judul tulisan ini aku akan membagi hal-hal yang membahagiakan di tahun 2014 lalu. Selain tulisan di atas dan beberapa hal bahagia di postingan sebelumnya, hal lain yang membahagiakan tahun kemarin adalah Ulang Tahunku ke-23. Hari ulang tahun mana sih yang nggak membahagiakan? Meski nggak dirayakan dengan meriah paling tidak kita dido'akan oleh orang-orang terkasih di sekitar kita. Tahun ini sahabat-sahabatku sukses membuatku terkejut dengan kejutan yang telah mereka susun sedemikian rupa. Ceritanya seharian di tanggal 23 September itu, aku sudah bahagia dari awal. Dapat ucapan selamat dan do'a dari kedua orang tua, ucapan selamat dari keluarga, sahabat-sahabat dan teman - teman, dan masih dalam minggu libur pergantian term sekolah. Sekitar pukul 10 pagi aku sudah keluar rumah dengan salah satu sahabatku yang mungil, Pratiwi. Keluar kali ini aku berencana ke kampus yang aku tuju untuk melanjutkan studi dan mencari informasi tentang PPG di Kampus Unesa Lidah. Suka sekali rasanya, selama mencari informasi aku dan Tiwi (panggilannya Pratiwi) disambut dengan hangat oleh orang-orang yang baik. Kita merasa senang dan mengakhiri perjalanan kita dengan makan siang di salah satu mal di Surabaya. Malamnya selepas magrib rasanya masih ingin main dan sampai diajak Tiwik menemaninya mengisi token listrik di rumahnya yang lain. Saat itu aku tidak merasakan apa-apa sampai akhirnya aku benar-benar terkejut ada segerombolan anak di dalam kamar Tiwik, membawa kue dan beberapa kartu ucapan dari mereka sendiri dan keluargaku di Kota Jancuk juga tambahan satu orang yang baru kenal.
Terima kasih, AILOFYU gaes.
Hehehe.... Bahagia rasanya, bukan main. Lucunya mereka juga membawa topi ulang tahun. Terima kasih gaes, AILOFYU.

Kejutan ulang tahun ternyata masih kudapat beberapa hari setelahnya. Tepatnya di sekolah, dirancang oleh rekan-rekan kerja yang gila. Di sini adat kami diberlakukan, membuat kotor si-birthday person. Iya, aku berlumur tepung, mulai kepala, muka, dan badan. Cantik dan putih seketika, sukses membuatku berantakan.
Kalian warbiyasak.
Terima kasih rekan-rekan kerja yang manis tapi gila, kalian LUAR BIASA DAN TIADA DUANYA.

Kejutan ternyata tak berhenti sampai dua kali, masih ada yang ketiga. Hmmm, untuk yang satu ini benar-benar bikin kesal tapi sekaligus bikin senang. Pasalnya, orang yang memberi kejutan ketiga ini berada jauh dari Jawa dan dapat menghubungiku beberapa hari setelah my exactly birthday date. Dan lagaknya minta ampun bikin kesal, iya gitu dia lupa ulang tahunku. Dan memberi ucapan setelah aku ingatkan. Tapi di suatu Sabtu malam Minggu yang biasa kuhabiskan dengan sahabat-sahabatku Tiwik memberiku sesuatu dan itu adalah hadiah serta ucapan ulang tahun darinya. Astaga, campur aduk rasanya; kaget, bingung, kesal, senang, terharu, dan bahagia bercampur menjadi satu. TERIMA KASIH YA MAS, AN KAK BA KAR.
Terima kasih mamas :3

Hal membahagiakan lainnya adalah saat aku dan beberapa teman guru traveling ke Banyuwangi dalam rangka libur term sekolah. Kita memutuskan untuk pergi ke Banyuwangi tanggal 11-13 Desember. Dan perjalanan semakin seru karena kita bepergian ala ransel. Rock yeah, here we go! Awal perjalanan saja sudah sangat mendebarkan, pasalnya kita hampir saja terlambat untuk keberangkatan kita naik kereta api sebab yang membawa tiket kita bertujuh datang terlambat. Astaga, sukses bikin kesal dan bingung tapi pada akhirnya juga sukses bikin kita tertawa lepas. Tujuan liburan kita pertama adalah Banyuwangi kota. Di sini kita transit sebentar sebelum malamnya kita menuju Kawah Ijen. Memiliki sedikit waktu di Banyuwangi kota kita manfaatkan untuk berkeliling, mulai; Pantai Boom, Taman Sri Tanjung, dan Alun - Alun Blambangan. Semua objek ini kita tempuh dengan berjalan kaki bahkan saat mencari penginapan pun kita lakukan dengan berjalan kaki. Karena ramai - ramai maka tidak terasa letihnya. Bahkan kita lupa kalau kita harus mendaki untuk mencapai Kawah Ijen. Ke Kawah Ijen bukan kali pertamanya bagiku, sebelumnya aku pernah ke sini sekitar 4 tahun yang lalu namun saat itu kita kesiangan dan tidak tahu menahu tentang Blue Fire. Sampai di Ijen pun kita tidak berhenti sampai puncak saja. Setelah berjalan tiga kilo dengan kemiringan sekitar 45 derajat kita harus turun kawah sejauh 800 meter untuk menikmati pemandangan Blue Fire dari dekat. Subhanallah, akhirnya aku bisa melihat Blue Fire sedekat itu dengan mata kepala sendiri. Beruntungnya kita, di Ijen kita ditemani guide yang baik hati namanya mas Rudi. Terima kasih mas Rudi.
Kawah Ijen? Done.

Destinasi selanjutnya kita menuju Taman Nasional Meru Betiri, di sini kita hendak ke Sukamade. Perjalanan ke Sukamade hanya bisa ditempuh dengan Trooper karena kita akan menyebrangi sungai - sungai. Beruntung driver kita handal dan baik hati juga, namanya... aku lupa namanya siapa karena kita selalu memanggilnya dengan sebutan warna sesuai dengan warna kaos yang ia pakai hari itu, Kalau dia pakai kaos hijau ya kita panggil mas Green kalau kuning ya kita panggil mas Yellow. Di Sukamade kita bertemu penyu di malam hari di pantai Sukamade dan paginya kita melepas bayi - bayi tukik ke lautan lepas. Such an amazing experience in my life.
Tempat perlindungan telur tukik.
Terima kasih untuk para ranger yang menemani dan memberi informasi tentang kehidupan penyu. Yang menambah keseruan lagi selama di Sukamade kita nesting, padahal kita menyewa penginapan. Masalahnya kita harus waspada terhadap serangan monyet liar, kita harus melindungi makanan kita jangan sampai terbawa. Jangan sekali - kali kasian terhadap mereka dan memberi makanan, agar ekosistem mereka tidak rusak, biarlah mereka tetap pada apa dan bagaimana mereka seharusnya. Masak bersama teman - teman, enak nggak enak pokoknya kenyang. Destinasi selanjutnya masih dalam area Taman Nasional Meru Betiri, Green Bay atau Pulau Ijo. Sama halnya dengan Kawah Ijen, sebelumnya aku pernah ke sini bersama keluarga namun via laut dari Pulau Merah. Jadi kali ini aku dan teman - teman tracking menuju Green Bay. Sebelum sampai ke Green Bay kami melewati Pantai Batu. Tidak ada hamparan pasir di Pantai ini, sepanjang pinggiran pantai hanya ada bebatuan. Letak Pantai Batu dan Green Bay saling membelakangi jadi sebentar saja kita tiba di Green Bay.
Green Bay. Gambar diambil dengan
kamera handphone tanpa diedit.
 
Dua kali ke tempat ini aku masih saja takjub, perpaduan birunya langit, hijaunya air laut dan pemandangan sekitar yang begitu indah sangat mendukung untuk terus berucap Subhanallah. Di sana juga ada air terjun tawar yang dapat kita gunakan untuk membilas sehabis bermain air laut di Green Bay, mau diminum juga aku rasa tidak masalah. Destinasi terakhir kita adalah Pulau Merah. Karena kita sudah letih tiga hari berpetualang maka di sini kita habiskan waktu hanya dengan duduk - duduk saja. Menikmati pemandangan indah sejauh mata memandang, ombak laut bak surga para surfer, bukit hijau yang mengelilingi pantai, anak - anak kecil yang bermain air laut, apapun itu. Oh iya, sejak di Sukamade kita memiliki teman baru, dua gadis petualang lain yang bernama mbak Kaethlyn (jika penulisan namanya tidak salah) dari Jakarta dan mbak Ayin dari Malang. Kita berpetualang bersama sampai Pulau Merah meski kita beda kendaraan. Salam kenal mbak - mbak cantik, terima kasih atas keceriaan yang kalian bawa.
Pantai Pulau Merah.

Baiklah, tentu saja kebahagiaan yang aku alami di tahun 2014 kemarin bukan hanya yang aku sebutkan di tulisan ini. Banyak sekali hal bahagia yang tidak dapat aku tuliskan secara detail dalam tulisan ini. Yang penting bagi kita sebagai manusia, makhluk yang bukan apa - apa, sudah sepantasnya kita tidak boleh berhenti bersyukur. Paling tidak setiap pagi saat kita membuka mata ucapkan syukur pada Sang Pencipta atas apa yang telah kita diberi dan kita nikmati sampai saat ini. Jangan lupa pula kita harus terus berdo'a dan berusaha. Satu lagi, jangan lupa bahagia, karena bahagia itu wajib hukumnya. :) 

7.18.2014

Bersinar

Dan untuk kesekian kalinya aku memulai tulisan dalam laman pribadi ini dengan kalimat, 'Hai, lama tak menulis lagi di sini.'. Ya, sudah lama tidak menambah tulisan di sini. Seorang sahabat berkata, "Menulis adalah perihal tentang kedisiplinan." namun yah aku belum disiplin dalam hal ini. Dengan meningkatkan niat aku ingin bercerita keadaanku saat ini. Penting gak penting sih ya.
Jadi bulan ini adalah bulan ke tujuh dalam setahun, Juli. Bulan ini bisa dibilang bulan yang menyenangkan, namun semua hal menyenangkan tentu saja berawal dari dua bulan sebelumnya, Mei dan Juni. Di mana aku memutuskan dua hal; moving on dan menjadi guru atau pengajar. Dan Alhamdulillah, Tuhan memang sangat baik, semua wujud tawakkal kita tak akan sia-sia. Kita hanya perlu sabar dan terus bertawakkal. Sedikit demi sedikit jalan itu makin terbuka, makin membuatku yakin dan makin semangat menjalani hari,dan yang pasti makin membuatku bersyukur atas semua yang telah diberikan.
Oke dimulai dari hal yang pertama, aku telah kembali menjadi diriku kembali (dari penilaian sahabatku yang lain). Am I? And I think so. She said that I'm back to the cheerful Not and like an evil witch. Entahlah, kata evil witch itu merupakan kata yang kasar, namun tidak untukku. Untuk kata-kata yang keluar dari sahabatmu sendiri itu merupakan hal yang malah membuat bangga. Now, I'm free to do anything I want, tetapi dalam level wajar tentunya. Being free doesn't mean we will be a bad girl. Dia juga berkata jika aku bersinar sekarang, ah memang anak itu minta aku uyel-uyel sampai kusut sepertinya. Ah, mengapa di saat menulis postingan ini radio yang aku dengar memutar lagu dari Maliq and D'Essentials yang berjudul Untitled
Berbicara soal lagu ini, ada yang berkata lagu ini easy listening tapi jangan terlalu dalam meresapi liriknya, karena liriknya sangat teramat galau. Setidaknya itulah menurut dia yang aku iyakan. Inginnya aku perkenalkan tuan yang gemar memakai kaos abu-abu dengan dominasi hitam ini. Tapi ah, apa perlu aku tulis dia di sini? Maybe later. Setidaknya dalam tulisan kali ini aku selalu berucap terima kasih padanya. Atas apa? Atas banyak hal. :) 
Selanjutnya adalah, aku kembali dekat dengan beberapa teman semasa SMA yang beberapa tahun kita cukup terjarak karena kesibukan akademika perguruan tinggi. Di saat kita sudah semakin dewasa (mungkin kata dewasa belum tepat, mungkin lebih tepatnya bertambah umur), kita rindu akan masa-masa kita keluar bersama, menghabiskan waktu bersama meski hanya dengan duduk sambil ditemani cemilan dan minuman sederhana bergurau apa saja yang dapat membuat kita bahagia. Dengan mereka aku tidak merasa sendirian meski aku sedang sendirian. Mereka orang-orang menyenangkan yang mudah untuk diajak bahagia. Mereka orang-orang yang tidak pernah segan berbagi kebahagiaan. Ah, Love them. Kita merencanakan bepergian, kegiatan yang bermanfaat, cerita dan tawa. 
Selain itu juga aku mendapatkan pekerjaan yang seperti aku inginkan sejak dulu, ELC teacher. Aku bekerja di salah satu sekolah internasional di Surabaya sebagai co-teacher. Tentu saja main teacher yang berlaku adalah bukan orang lokal. Di mataku pekerjaan ini luar biasa. Jangan kira setiap hari bertemu dan berkumpul. bersama anak-anak kecil itu mudah. Pekerjaan ini adalah pekerjaan di mana kita beradu antara sabar dan tegasnya kita, serta kuat dan batasannya kekuatan tubuh kita. Di mana sejak pukul 7 pagi sampai pukul 12 siang kita harus mengesampingkan urusan dan permasalahan pribadi untuk mereka murid-murid kita. Dan sisa waktu sampai pukul 4 kita persiapkan materi untuk mereka, jika ada waktu kita gunakan untuk saling berkumpul antara co-teacher untuk ngobrol, sharing, atau bercanda. Di sini juga kita harus dapat menyeimbangkan diri untuk menjadi tegas namun tetap tersenyum dan tidak terlalu serius. Hal lain adalah kita harus menjadi bijak dan ramah menghadapi orang-orang yang memiliki karakter berbeda (well yah poin ini berlaku dalam semua pekerjaan tentunya).
Hal terakhir yang sangat aku syukuri adalah aku makin dekat dengan orang tuaku. Aku menyadari betapa manisnya hidup ketika kita mematuhi orang tua kita, namun tentu saja jika kita memiliki suatu pemikiran yang berbeda dengan mereka kita dapat mendiskusikannya bersama mereka.
Entahlah aku merasa lebih baik saat ini, apa yang aku lihat dan aku hadapi saat ini begitu terang dan bercahaya pun juga berwarna. Ya, aku bersinar saat ini. Setidaknya itu yang dikatakan sahabat dan teman-temanku. Seseorang pernah berkata padaku apapun yang kau hadapi dibuat senang aja (meski tidak mirip dengan kata-katanya setidaknya itu intinya). Syukuri apa yang ada di kita, ingatlah kita tidak dapat menghitung berapa banyak karunia yang Tuhan berikan, jadi 'tetap bersyukur' setiap hari. Thanks God for everything that You give to me. :')

7.05.2014

Happy untuk Bahagia

Tulisan ini saya dedikasi untuk salah satu guru, kawan juga sekaligus kakak untukku. Iya, sebelumnya aku pernah menulis untuk dia di blog ini, jadi ini kali kedua aku mendedikasikan tulisanku untuknya. Aku masih ingat tulisan pertamaku untuknya kutulis dalam rangka hari lahirnya dan kali ini merupakan salah satu hari istimewa lain dalam hidupnya. Mungkin tepat di tanggal dan bulan ini adalah hari paling istimewa untuknya. Tepat di mana ia sepenuhnya memiliki wanita yang ia pilih untuk mendampinginya, ibu dari bidadari kecilnya, teman dan sahabat abadinya. Betapa ia sangat beruntung kala itu, kalau kita sudah bertemu saat itu pasti aku melihat senyum sangat cerah dari wajahnya begitupun dari wanita pilihannya. Tepat delapan tahun yang lalu hari itu semua bahagia, melihat mereka yang serasa memiliki dunia berdua. Sungguh memikirkannya saja aku bahagia. Mungkin aku tak banyak menulis dalam tulisan manis kali ini. Namun dalam tulisan ini aku tulus mengucapkan 'Selamat ulang tahun pernikah untuk dua orang keasayangan' @penagenic dan @vitanyit . Aku berdo'a segala kebaikan semesta selalu menemani perjalanan kalian. Jangan lupa seperti selalu dikatakan mas Pen, "Jangan lupa bahagia, karena bahagia itu wajib." 😆