7.18.2014

Bersinar

Dan untuk kesekian kalinya aku memulai tulisan dalam laman pribadi ini dengan kalimat, 'Hai, lama tak menulis lagi di sini.'. Ya, sudah lama tidak menambah tulisan di sini. Seorang sahabat berkata, "Menulis adalah perihal tentang kedisiplinan." namun yah aku belum disiplin dalam hal ini. Dengan meningkatkan niat aku ingin bercerita keadaanku saat ini. Penting gak penting sih ya.
Jadi bulan ini adalah bulan ke tujuh dalam setahun, Juli. Bulan ini bisa dibilang bulan yang menyenangkan, namun semua hal menyenangkan tentu saja berawal dari dua bulan sebelumnya, Mei dan Juni. Di mana aku memutuskan dua hal; moving on dan menjadi guru atau pengajar. Dan Alhamdulillah, Tuhan memang sangat baik, semua wujud tawakkal kita tak akan sia-sia. Kita hanya perlu sabar dan terus bertawakkal. Sedikit demi sedikit jalan itu makin terbuka, makin membuatku yakin dan makin semangat menjalani hari,dan yang pasti makin membuatku bersyukur atas semua yang telah diberikan.
Oke dimulai dari hal yang pertama, aku telah kembali menjadi diriku kembali (dari penilaian sahabatku yang lain). Am I? And I think so. She said that I'm back to the cheerful Not and like an evil witch. Entahlah, kata evil witch itu merupakan kata yang kasar, namun tidak untukku. Untuk kata-kata yang keluar dari sahabatmu sendiri itu merupakan hal yang malah membuat bangga. Now, I'm free to do anything I want, tetapi dalam level wajar tentunya. Being free doesn't mean we will be a bad girl. Dia juga berkata jika aku bersinar sekarang, ah memang anak itu minta aku uyel-uyel sampai kusut sepertinya. Ah, mengapa di saat menulis postingan ini radio yang aku dengar memutar lagu dari Maliq and D'Essentials yang berjudul Untitled
Berbicara soal lagu ini, ada yang berkata lagu ini easy listening tapi jangan terlalu dalam meresapi liriknya, karena liriknya sangat teramat galau. Setidaknya itulah menurut dia yang aku iyakan. Inginnya aku perkenalkan tuan yang gemar memakai kaos abu-abu dengan dominasi hitam ini. Tapi ah, apa perlu aku tulis dia di sini? Maybe later. Setidaknya dalam tulisan kali ini aku selalu berucap terima kasih padanya. Atas apa? Atas banyak hal. :) 
Selanjutnya adalah, aku kembali dekat dengan beberapa teman semasa SMA yang beberapa tahun kita cukup terjarak karena kesibukan akademika perguruan tinggi. Di saat kita sudah semakin dewasa (mungkin kata dewasa belum tepat, mungkin lebih tepatnya bertambah umur), kita rindu akan masa-masa kita keluar bersama, menghabiskan waktu bersama meski hanya dengan duduk sambil ditemani cemilan dan minuman sederhana bergurau apa saja yang dapat membuat kita bahagia. Dengan mereka aku tidak merasa sendirian meski aku sedang sendirian. Mereka orang-orang menyenangkan yang mudah untuk diajak bahagia. Mereka orang-orang yang tidak pernah segan berbagi kebahagiaan. Ah, Love them. Kita merencanakan bepergian, kegiatan yang bermanfaat, cerita dan tawa. 
Selain itu juga aku mendapatkan pekerjaan yang seperti aku inginkan sejak dulu, ELC teacher. Aku bekerja di salah satu sekolah internasional di Surabaya sebagai co-teacher. Tentu saja main teacher yang berlaku adalah bukan orang lokal. Di mataku pekerjaan ini luar biasa. Jangan kira setiap hari bertemu dan berkumpul. bersama anak-anak kecil itu mudah. Pekerjaan ini adalah pekerjaan di mana kita beradu antara sabar dan tegasnya kita, serta kuat dan batasannya kekuatan tubuh kita. Di mana sejak pukul 7 pagi sampai pukul 12 siang kita harus mengesampingkan urusan dan permasalahan pribadi untuk mereka murid-murid kita. Dan sisa waktu sampai pukul 4 kita persiapkan materi untuk mereka, jika ada waktu kita gunakan untuk saling berkumpul antara co-teacher untuk ngobrol, sharing, atau bercanda. Di sini juga kita harus dapat menyeimbangkan diri untuk menjadi tegas namun tetap tersenyum dan tidak terlalu serius. Hal lain adalah kita harus menjadi bijak dan ramah menghadapi orang-orang yang memiliki karakter berbeda (well yah poin ini berlaku dalam semua pekerjaan tentunya).
Hal terakhir yang sangat aku syukuri adalah aku makin dekat dengan orang tuaku. Aku menyadari betapa manisnya hidup ketika kita mematuhi orang tua kita, namun tentu saja jika kita memiliki suatu pemikiran yang berbeda dengan mereka kita dapat mendiskusikannya bersama mereka.
Entahlah aku merasa lebih baik saat ini, apa yang aku lihat dan aku hadapi saat ini begitu terang dan bercahaya pun juga berwarna. Ya, aku bersinar saat ini. Setidaknya itu yang dikatakan sahabat dan teman-temanku. Seseorang pernah berkata padaku apapun yang kau hadapi dibuat senang aja (meski tidak mirip dengan kata-katanya setidaknya itu intinya). Syukuri apa yang ada di kita, ingatlah kita tidak dapat menghitung berapa banyak karunia yang Tuhan berikan, jadi 'tetap bersyukur' setiap hari. Thanks God for everything that You give to me. :')

1 komentar: