Beneran ke air terjun kan.. |
Hai.. hai.. semua…. Tiba saatnya
postingan hari kedua berlibur di Mojokerto terpublishkan (kata bahasa Inggris
diberi imbuhan bahasa Indonesia???). Seperti pada postingan sebelumnya katakan, si Putri bakal
datang ikutan acara kita di hari kedua. Hari ini kita berencana membolang ke
Pacet, kira – kira 1 jam 15 menit perjalanan yang kita tempuh dari rumah Rome
dengan menggunakan sepeda motor itupun kita mengendarainya dengan sangat
kencang karena memang kita teman Ali Topan anak jalanan. Rencana berangkat sih
pagi ya paling nggak jam 8 sudah berangkat (BEGITU RENCANANYA). Tapi apa mau
dikata kita baru mandi jam 9 pagi, lebih – lebih juga karena saya yang masih
tertidur pulas yang mengakibatkan leher saya pegal alias teyeng dalam bahasa Jawa. Ok, kita berangkat setelah sarapan :9,
tujuan kita ke Pacet adalah untuk ke air terjun dan akhirnya sampailah kita di
salah satu air terjun di Pacet. Dengan biaya gerbang Rp 6000 dan biaya parkir
yang funtastis Rp 3000 kita melepas penat (katanya sih begitu). Kita foto – foto
di sana tapi nggak sampai main – mainnan air karena itu air terjun yang tidak
besar dan ada sebuah keluarga juga beberapa pengunjung yang cukup menginflasi
tempat itu. Yah… setelah puas berfoto – foto ria enes, kita kembali ke daerah
asal; rencananya kita bakal keliling – keliling kota soalnya mumpung Putri
hadir di tengah – tengah kita bertiga.
Kita memiliki rencana untuk
membalas dendam kita yang kemarin tidak terealisasikan, ke Café Campina. Jam
setengah 1 kita mulai cus pulang tapi baru saja kita jalan eh… hujan…. Ya sudah
kita pasang jas hujan dan melanjutkan perjalanan karena kita berencana solat
dhuhur di Masjib Agung Mojokerto dan setelah solat kita keliling ke mana saja
deh. Selain Campina kita juga pinginnya nge-pump
di Carefour (betul nggak sih tulisannya) di jalan Benteng. Tapi sayang sungguh
disayang hujan mengguyur kota makin kencang sehingga kita memutuskan pulang ke
rumah Rome saja dengan perasaan nggak enak juga ke Putri. Sampai di rumah Rome
kita bersih – bersih diri dan solat, sempat duduk – duduk sebentar sih nonton
TV dan perasaan sungkan menyelimuti
jiwa yang lapar tapi ragu untuk bilang ke tuan rumah; tapi ya ujung – ujungnya
bilang saja deh si Putri perutnya perih katanya. Jadwal diatur kembali dan
keputusan jam 3 sore untuk melakukaan hal yang tertunda diambil, tapi… kita
berempat bleg pada tepar semua alias tergeletak di kasur,
tidur. Sebenarnya Putri nggak diberi jam batas main sih tapi perjalanannya
pulang rawan kalau malam hari ya akhirnya dia memutuskan pulang duluan jam setengah
5 sore saat kita semua sudah terbangun dari kasur.
Malam sebelumnya kita memiliki
tekad Campina, KFC, dan Roti Bakar harus terwujud di hari kedua; jadi… kapok kemarinnya berangkat kemalaman
kita berangkat setelah magrib. Ok tujuan pertama ke Café Campina. Di sana si Rome parkir agak
jauh karena ragu nggak ada parkir (hhuft >.<), nggak apa – apa deh jalan
sedikit. Di sana kita memesan 3 item ice cream yang berbeda dengan harga Rp
7000 masing – masing. Kita menikmati sekali ice cream dan momen ini.
Ini ice cream kita :9 |
Next destination adalah membeli lombok di pasar. Dengan percaya diri
kita beli sebanyak Rp 4000 waw…!!! ternyata banyak sekali pemirsa dan kita
cukup bingung mau dibawa ke mana saja lombok
– lombok ini nantinya (kita bakal
main masak – masakan keesokkan harinya).
Ini semua gara – gara Wury yang membuat kita yakin kalau lombok seharga 4000 itu cukupan lah (grrrr…).
Tragedi lombok.... |
Tujuan ketiga KFC
Mojokerto, hanya cukup pesan paket Goceng
dua item plus 2 free pas ice cone
sukses membuat kita nongkrong di sana cukup lama :9 hmmm… kenyang juga nih.
Tujuan terakhir membeli Roti Bakar sengaja dibeli untuk ngemil saat kantuk belum melanda, kita beli 2 buah; rasa blueberry – keju dan kacang – coklat
(yang kacang – coklat untuk adiknya Rome tapi ya kita makan juga. Hhahaha…. ).
Dalam perjalanan pulang Rome sengaja mengajak kita putar – putar dahulu, sampai
akhirnya dia melewatkan kita jalan agak menjauh dan memutar tapi eh… ada
kondangan yah balik lagi. Extreme-nya
dia yang hitungannya BARU BISA MENGENDARAI MOBIL haru lewat jalan MENYEBRANG
dan itu jalan BY PASS!!
Bayangkanlah!!!!! Antara bernapas dan menjaga image anak santai aku menggalau saat itu. Alhamdulillah… dia bisa
melewati salah satu tantangan mengendarai mobil. Hhoahh… senang rasanya semua
terbayarkan di hari kedua, malamnya kita nonton TV bersama J
to be continued...
kok aku kaga pernah liat tiri kebraon pake sendal itu yah? :P
BalasHapussering kok kalo ngampus
BalasHapus