It's already 2015. Well yeah, time goes very fast I think. Nggak terasa aja sudah 2015. Perasaan baru dapat pekerjaan serius beberapa bulan yang lalu. Iya tepatnya Januari 2014, aku mendapatkan pekerjaan tetap pertamaku sebagai seorang lulusan sarjana. Namun bekerja di salah satu perusahaan biro travel di Surabaya hanya kurasakan setengah tahun saja. Setengah tahun bekerja di sana tentu saja aku belajar banyak hal. Tentang pekerjaan itu sendiri, karakter-karakter manusia, kedisiplinan, dan hal lain lagi. Memutuskan berhenti di pekerjaan lama, aku mendapatkan pekerjaan baru yang benar-benar sesuai dengan apa yang aku inginkan dahulu saat awal-awal lulus kuliah. Seorang guru, guru pra-sekolah tepatnya. Menjalani pekerjaan ini tak semudah kelihatannya. Meski sempat mendapatkan kendala dan cobaan di beberapa bulan awal, tapi aku sangat menikmatinya. Karena itulah pekerjaan, apa yang menjadi keputusanmu berarti kau siap menghadapi resiko yang ada. Apa yang kita lakukan sebagai manusia ya terus berdo'a dan berusaha. Mungkin apa yang ada di bayangan kalian adalah, menjadi guru pra-sekolah sangatlah menyenangkan. Bayangan itu jelas tidak dapat aku salahkan, karena benar adanya. Namun, di sisi lain ada beban berat yang kita bawa sebagai pendidik anak usia dini. Di mana akademik dan
manner harus diajarkan dan diperkenalkan dengan seimbang. Jika anda mengerti maksutnya.
Well yeah, I enjoy this job.
I love being a teacher.
Sesuai judul tulisan ini aku akan membagi hal-hal yang membahagiakan di tahun 2014 lalu. Selain tulisan di atas dan beberapa hal bahagia di postingan sebelumnya, hal lain yang membahagiakan tahun kemarin adalah Ulang Tahunku ke-23. Hari ulang tahun mana sih yang nggak membahagiakan? Meski nggak dirayakan dengan meriah paling tidak kita dido'akan oleh orang-orang terkasih di sekitar kita. Tahun ini sahabat-sahabatku sukses membuatku terkejut dengan kejutan yang telah mereka susun sedemikian rupa. Ceritanya seharian di tanggal 23 September itu, aku sudah bahagia dari awal. Dapat ucapan selamat dan do'a dari kedua orang tua, ucapan selamat dari keluarga, sahabat-sahabat dan teman - teman, dan masih dalam minggu libur pergantian
term sekolah. Sekitar pukul 10 pagi aku sudah keluar rumah dengan salah satu sahabatku yang mungil, Pratiwi. Keluar kali ini aku berencana ke kampus yang aku tuju untuk melanjutkan studi dan mencari informasi tentang PPG di Kampus Unesa Lidah. Suka sekali rasanya, selama mencari informasi aku dan Tiwi (panggilannya Pratiwi) disambut dengan hangat oleh orang-orang yang baik. Kita merasa senang dan mengakhiri perjalanan kita dengan makan siang di salah satu mal di Surabaya. Malamnya selepas magrib rasanya masih ingin main dan sampai diajak Tiwik menemaninya mengisi token listrik di rumahnya yang lain. Saat itu aku tidak merasakan apa-apa sampai akhirnya aku benar-benar terkejut ada segerombolan anak di dalam kamar Tiwik, membawa kue dan beberapa kartu ucapan dari mereka sendiri dan keluargaku di Kota Jancuk juga tambahan satu orang yang baru kenal.
|
Terima kasih, AILOFYU gaes. |
Hehehe.... Bahagia rasanya, bukan main. Lucunya mereka juga membawa topi ulang tahun. Terima kasih gaes, AILOFYU.
Kejutan ulang tahun ternyata masih kudapat beberapa hari setelahnya. Tepatnya di sekolah, dirancang oleh rekan-rekan kerja yang gila. Di sini adat kami diberlakukan, membuat kotor si-
birthday person. Iya, aku berlumur tepung, mulai kepala, muka, dan badan. Cantik dan putih seketika, sukses membuatku berantakan.
|
Kalian warbiyasak. |
Terima kasih rekan-rekan kerja yang manis tapi gila, kalian LUAR BIASA DAN TIADA DUANYA.
Kejutan ternyata tak berhenti sampai dua kali, masih ada yang ketiga. Hmmm, untuk yang satu ini benar-benar bikin kesal tapi sekaligus bikin senang. Pasalnya, orang yang memberi kejutan ketiga ini berada jauh dari Jawa dan dapat menghubungiku beberapa hari setelah
my exactly birthday date. Dan lagaknya minta ampun bikin kesal, iya gitu dia lupa ulang tahunku. Dan memberi ucapan setelah aku ingatkan. Tapi di suatu Sabtu malam Minggu yang biasa kuhabiskan dengan sahabat-sahabatku Tiwik memberiku sesuatu dan itu adalah hadiah serta ucapan ulang tahun darinya. Astaga, campur aduk rasanya; kaget, bingung, kesal, senang, terharu, dan bahagia bercampur menjadi satu. TERIMA KASIH YA MAS,
AN KAK BA KAR.
|
Terima kasih mamas :3 |
Hal membahagiakan lainnya adalah saat aku dan beberapa teman guru
traveling ke Banyuwangi dalam rangka libur
term sekolah. Kita memutuskan untuk pergi ke Banyuwangi tanggal 11-13 Desember. Dan perjalanan semakin seru karena kita bepergian ala ransel.
Rock yeah, here we go! Awal perjalanan saja sudah sangat mendebarkan, pasalnya kita hampir saja terlambat untuk keberangkatan kita naik kereta api sebab yang membawa tiket kita bertujuh datang terlambat. Astaga, sukses bikin kesal dan bingung tapi pada akhirnya juga sukses bikin kita tertawa lepas. Tujuan liburan kita pertama adalah Banyuwangi kota. Di sini kita transit sebentar sebelum malamnya kita menuju Kawah Ijen. Memiliki sedikit waktu di Banyuwangi kota kita manfaatkan untuk berkeliling, mulai; Pantai Boom, Taman Sri Tanjung, dan Alun - Alun Blambangan. Semua objek ini kita tempuh dengan berjalan kaki bahkan saat mencari penginapan pun kita lakukan dengan berjalan kaki. Karena ramai - ramai maka tidak terasa letihnya. Bahkan kita lupa kalau kita harus mendaki untuk mencapai Kawah Ijen. Ke Kawah Ijen bukan kali pertamanya bagiku, sebelumnya aku pernah ke sini sekitar 4 tahun yang lalu namun saat itu kita kesiangan dan tidak tahu menahu tentang
Blue Fire. Sampai di Ijen pun kita tidak berhenti sampai puncak saja. Setelah berjalan tiga kilo dengan kemiringan sekitar 45 derajat kita harus turun kawah sejauh 800 meter untuk menikmati pemandangan
Blue Fire dari dekat. Subhanallah, akhirnya aku bisa melihat
Blue Fire sedekat itu dengan mata kepala sendiri. Beruntungnya kita, di Ijen kita ditemani
guide yang baik hati namanya mas Rudi. Terima kasih mas Rudi.
|
Kawah Ijen? Done. |
Destinasi selanjutnya kita menuju Taman Nasional Meru Betiri, di sini kita hendak ke Sukamade. Perjalanan ke Sukamade hanya bisa ditempuh dengan Trooper karena kita akan menyebrangi sungai - sungai. Beruntung
driver kita handal dan baik hati juga, namanya... aku lupa namanya siapa karena kita selalu memanggilnya dengan sebutan warna sesuai dengan warna kaos yang ia pakai hari itu, Kalau dia pakai kaos hijau ya kita panggil mas Green kalau kuning ya kita panggil mas Yellow. Di Sukamade kita bertemu penyu di malam hari di pantai Sukamade dan paginya kita melepas bayi - bayi tukik ke lautan lepas.
Such an amazing experience in my life.
|
Tempat perlindungan telur tukik. |
Terima kasih untuk para
ranger yang menemani dan memberi informasi tentang kehidupan penyu. Yang menambah keseruan lagi selama di Sukamade kita
nesting, padahal kita menyewa penginapan. Masalahnya kita harus waspada terhadap serangan monyet liar, kita harus melindungi makanan kita jangan sampai terbawa. Jangan sekali - kali kasian terhadap mereka dan memberi makanan, agar ekosistem mereka tidak rusak, biarlah mereka tetap pada apa dan bagaimana mereka seharusnya. Masak bersama teman - teman, enak nggak enak pokoknya kenyang. Destinasi selanjutnya masih dalam area Taman Nasional Meru Betiri,
Green Bay atau Pulau Ijo. Sama halnya dengan Kawah Ijen, sebelumnya aku pernah ke sini bersama keluarga namun via laut dari Pulau Merah. Jadi kali ini aku dan teman - teman
tracking menuju
Green Bay. Sebelum sampai ke
Green Bay kami melewati Pantai Batu. Tidak ada hamparan pasir di Pantai ini, sepanjang pinggiran pantai hanya ada bebatuan. Letak Pantai Batu dan
Green Bay saling membelakangi jadi sebentar saja kita tiba di
Green Bay.
|
Green Bay. Gambar diambil dengan
kamera handphone tanpa diedit. |
Dua kali ke tempat ini aku masih saja takjub, perpaduan birunya langit, hijaunya air laut dan pemandangan sekitar yang begitu indah sangat mendukung untuk terus berucap Subhanallah. Di sana juga ada air terjun tawar yang dapat kita gunakan untuk membilas sehabis bermain air laut di
Green Bay, mau diminum juga aku rasa tidak masalah. Destinasi terakhir kita adalah Pulau Merah. Karena kita sudah letih tiga hari berpetualang maka di sini kita habiskan waktu hanya dengan duduk - duduk saja. Menikmati pemandangan indah sejauh mata memandang, ombak laut bak surga para
surfer, bukit hijau yang mengelilingi pantai, anak - anak kecil yang bermain air laut, apapun itu. Oh iya, sejak di Sukamade kita memiliki teman baru, dua gadis petualang lain yang bernama mbak Kaethlyn (jika penulisan namanya tidak salah) dari Jakarta dan mbak Ayin dari Malang. Kita berpetualang bersama sampai Pulau Merah meski kita beda kendaraan. Salam kenal mbak - mbak cantik, terima kasih atas keceriaan yang kalian bawa.
|
Pantai Pulau Merah. |
Baiklah, tentu saja kebahagiaan yang aku alami di tahun 2014 kemarin bukan hanya yang aku sebutkan di tulisan ini. Banyak sekali hal bahagia yang tidak dapat aku tuliskan secara detail dalam tulisan ini. Yang penting bagi kita sebagai manusia, makhluk yang bukan apa - apa, sudah sepantasnya kita tidak boleh berhenti bersyukur. Paling tidak setiap pagi saat kita membuka mata ucapkan syukur pada Sang Pencipta atas apa yang telah kita diberi dan kita nikmati sampai saat ini. Jangan lupa pula kita harus terus berdo'a dan berusaha. Satu lagi, jangan lupa bahagia, karena bahagia itu wajib hukumnya. :)